Wednesday, April 20, 2016

Pokok-Pokok Isro’ Mi’roj, AB. KH. Achmad Siddiq

"POKOK-POKOK FIKIRAN DALAM MEMAHAMI ISRO’ MI’ROJ".

AB KH. ACHMAD SIDDIQ

Untuk memahami betul Isro’ Mi’roj, maka perlu ditinjau dari dua sudut, yaitu Sudut sejarah Islam dan Sudut kedudukan Isro’ Mi’roj dalam Agama Islam

1.   SUDUT SEJARAH ISLAM

Isro’ Mi’roj terjadi pada “AMUL HAZAN”, tahun yang sangat memprihatinkan, masa  kritis dalam perjuangan Islam, karena pada tahun ini ada dua kejadian pokok, yaitu:

Pertama  : Wafatnya istri tercinta Nabi Muhammad saw. ( Siti Khodijah ) dan paman Nabi Muhammad saw. ( Abu Tholib ).kedua beliau ini sangat disegani oleh kafir Quraisy.

Kedua      : Wafatnya istri dan paman Nabi saw ini, menyebabkan kota Makkah dinyatakan tertutup untuk syiar Islam, kemudian Nabi saw. mengalihkan da’wah Islam ke Tho’if, tapi mendapat sambutan yang bermusuhan dari penduduk Tho’if, bahkan Nabi saw. dilempari batu.

Oleh sebab itu peristiwa Isro’ Mi’roj memiliki arti :

a.   Jalan keluar dari kekrisisan da’wah Islam.

b.   Umat Islam tidak boleh putus asa dalam perjuangan, putus hubungan di bumi, hubungan dengan Allah swt. tetap terbuka lebar.

c.    Penyegaran perjuangan, setelah Isro’ Mi’roj, Nabi saw. menjadi lebih  bersemangat

d.   Isro’ dimulai dari Masjidil Haram, dan Mi’raj dari Masjidil Aqsha ( Baitul Maqdis ) ini merupakan contoh bahwa untuk memulai perjuangan / perjalanan paling baik berangkat dari masjid

2.   KEDUDUKAN ISRO’ MI’ROJ DALAM ISLAM

a.   Merupakan ujian iman bagi umat Islam

Dalam surat Al-Isro’ dan An Najm, berita tentang Isro’ Mi’roj ini betul-betul mengagetkan dan luar biasa sehingga dikalangan umat Islam sendiri terdapat tiga sikap, yaitu :

a)   Sikap yang percaya sepenuhnya atas keterangan Nabi Muhammad saw. sebab Beliau tidak mungkin berbohong. Sikap ini didasari oleh keimanan yang mendalam. Sebab Isro’ Mi’roj ini merupakan mu’jizat Nabi saw, sedang sifat dari mu’jizat adalah menantang dan melumpuhkan kemampuan akal. Kelompok ini percaya bahwa Nabi saw. Isro’ Mi’roj dengan ruh dan jasad.

b)   Sikap yang ragu, karena keluarbiasaannya, sulit diterima oleh pertimbangan akal dan kemampuan akal. Ini didasari oleh tingkat keimanan seorang muslim yang masih pas-pasan.

c)   Menolak, ini adalah sikap orang munafiq yang pada dasarnya memang tidak percaya atas kerasulan Nabi saw., begitu juga sifat muslim yang masih lemah imannya, kemudian menjadi kufur.

Kemudian dalam perkembangannya ada pula yang berpendapat bahwa Nabi saw. Isro’ Mi’roj hanya dengan ruh saja. (noer)

Sedangkan sikap kafir Quraisy, adalah sama sekali tidak mempercayai bahkan mentertawakan Nabi saw., Sikap ini sama dengan sikap yang ditunjukkan Fir’aun dan kaumnya ketika menyaksikan mu’jizat Nabi Musa as. ( ketika tongkat Nabi Musa as. menjadi ular besar ). Sikap ini didasari oleh ketidakpercayaan, kebencian dan iri hati.

b.   Merupakan bukti kekuasaan Allah swt., sedang Nabi saw. hanyalah seorang “hamba”.

a)   Dalam surat Al-Isro’ ayat 1 diterangkan bahwa Allah swt. yang meng-Isro’ Mi’roj-kan Nabi Muhammad saw, bukan kemauan Nabi sendiri dan segala sesuatunya dipersiapkan dan diawasi oleh Allah swt.

b)   Secara fisik, sebelum berangkat telah diadakan penyesuaian oleh malaikat Jibril, sebab akan menempuh perjalanan melintasi 2 alam, alam nyata dan alam ghaib.

c)   Kalau dilihat, bahwa Isro’ Mi’roj merupakan kehendak Allah swt., maka tidak ada alasan  bagi seseorang untuk tidak mempercayainya. Allah swt. yang menciptakan alam, dan Dia pula yang dapat mengatur dan menundukkan alam.

c.   Merupakan peristiwa luar biasa (mu’jizat), ini dapat dilihat dari:

a)   Persiapan diri Nabi saw. sebelum berangkat ( persiapan yang dilakukan oleh malaikat Jibril terhadap diri Nabi saw.)

b)   Kecepatan perjalanannya, yang digambarkan dengan kata “lailan” ( sedikit dari malam, kira-kira 3-4 jam )

c)   Daerah perjalanan isro’ mi’roj yang terdiri dari :

1)   Alamul Mulk, yaitu dari Baitullah menuju Baitul Muqaddas. Alamul Mulk, adalah alam nyata, alam yang dapat dibuktikan keberadaannya oleh kemampuan panca indera (daerah akal)

2)   Alamul Malakut ( alam yang samar-samar bagi manusia ) yaitu dari Baitul Muqaddas (Masjidil Aqsha ) ke Sidratul Muntaha.

3)   Alamul Jabarut ( alam rahasia ), yaitu dari Sidratul Muntaha ke ‘Arsy

4)   Alamul Izzah ( alam rahasia, rahasianya rahasia ), yaitu alam yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, yakni dari ‘arsy sampai ke hadirat Allah swt.

Alamul Malakut, Jabaraut dan Alamul Izzah, adalah alam ghaib yang tidak bisa dibuktikan keberadaannya oleh kemampuan panca indera manusia.Tentang yang ghaib ini, manusia hanya dapat mengetahui dari pemberitahuan Allah swt. dan RasulNya. (Daerah mata hati dan hanya orang-orang yang  betul-betul beriman yang percaya penuh)

d)   Misi yang terkandung dalam peristiwa isro’ mi’roj antara lain :

-   Bahwa sholat 5 waktu sangat penting (vital dan fatal), oleh sebab itu untuk menyampaikan perintah sholat 5 waktu, Allah swt. memanggil  langsung Nabi saw ke hadiratnya. Dan bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan Allah swt. melalui Sholat. Hadits Nabi saw. menyatakan “Sholat itu mi’rojnya setiap mu’min”

-   Allah swt menunjukkan tanda-tanda kebesaranNya dengan cara antara lain :

Dalam isro’ mi’roj Nabi saw. bertemu dengan Nabi-nabi sebelumnya.

Allah swt. berkenan memperlihatkan surga dan neraka

Nabi saw. menyaksikan wujud asli malaikat

Munajatnya Nabi saw dengan Allah swt. ini yang disebut dengan alam Izzah.

Demikian, mudah-mudahan pokok-pokok pikiran ini dapat membantu memahami isro’ mi’roj dalam arti yang sebenarnya sesuai dengan maksud yang diinginkan oleh syari’at Islam.

Sehingga dalam setiap kali mengadakan peringatan Isro’ Mi’roj akan mengarah pada :

Mempertebal dan memperkuat iman

Membina umat dengan amal shalih

Memperkuat posisi, potensi dan eksistensi Agama Islam

Menunjang Pembangunan Manusia Seutuhnya.

 


No comments:

Post a Comment

BACAAN MUROJAAH & DOA TAUBAT