"POKOK-POKOK FIKIRAN DALAM MEMAHAMI ISRO’ MI’ROJ".
AB KH. ACHMAD
SIDDIQ
Untuk memahami betul
Isro’ Mi’roj, maka perlu ditinjau dari dua sudut, yaitu Sudut sejarah Islam dan
Sudut kedudukan Isro’ Mi’roj dalam Agama Islam
1.
SUDUT SEJARAH ISLAM
Isro’
Mi’roj terjadi pada “AMUL HAZAN”, tahun yang sangat
memprihatinkan, masa kritis dalam
perjuangan Islam, karena pada tahun ini ada dua kejadian pokok, yaitu:
Pertama : Wafatnya
istri tercinta Nabi Muhammad saw. ( Siti Khodijah ) dan paman Nabi Muhammad
saw. ( Abu Tholib ).kedua beliau ini sangat disegani oleh kafir Quraisy.
Kedua
: Wafatnya
istri dan paman Nabi saw ini, menyebabkan kota Makkah dinyatakan tertutup untuk
syiar Islam, kemudian Nabi saw. mengalihkan da’wah Islam ke Tho’if, tapi
mendapat sambutan yang bermusuhan dari penduduk Tho’if, bahkan Nabi saw.
dilempari batu.
Oleh sebab itu peristiwa Isro’
Mi’roj memiliki arti :
a. Jalan
keluar dari kekrisisan da’wah Islam.
b. Umat Islam
tidak boleh putus asa dalam perjuangan, putus hubungan di bumi, hubungan dengan
Allah swt. tetap terbuka lebar.
c. Penyegaran
perjuangan, setelah Isro’ Mi’roj, Nabi saw. menjadi lebih bersemangat
d. Isro’
dimulai dari Masjidil Haram, dan Mi’raj dari Masjidil Aqsha ( Baitul Maqdis )
ini merupakan contoh bahwa untuk memulai perjuangan / perjalanan paling baik
berangkat dari masjid
2.
KEDUDUKAN ISRO’ MI’ROJ DALAM ISLAM
a. Merupakan
ujian iman bagi umat Islam
Dalam
a) Sikap yang
percaya sepenuhnya atas keterangan Nabi Muhammad saw. sebab Beliau
tidak mungkin berbohong. Sikap ini didasari oleh keimanan yang mendalam. Sebab
Isro’ Mi’roj ini merupakan mu’jizat Nabi saw, sedang sifat dari mu’jizat adalah
menantang dan melumpuhkan
kemampuan akal. Kelompok ini percaya bahwa Nabi saw. Isro’ Mi’roj dengan ruh
dan jasad.
b) Sikap yang
ragu, karena keluarbiasaannya, sulit diterima oleh pertimbangan akal dan
kemampuan akal. Ini didasari oleh tingkat keimanan seorang muslim yang masih
pas-pasan.
c) Menolak,
ini adalah sikap orang munafiq yang pada dasarnya memang tidak percaya atas
kerasulan Nabi saw., begitu juga sifat muslim yang masih lemah imannya,
kemudian menjadi kufur.
Kemudian
dalam perkembangannya ada pula yang berpendapat bahwa Nabi saw. Isro’ Mi’roj
hanya dengan ruh saja. (noer)
Sedangkan
sikap kafir Quraisy, adalah sama sekali tidak mempercayai bahkan mentertawakan
Nabi saw., Sikap ini sama dengan sikap yang ditunjukkan Fir’aun dan kaumnya
ketika menyaksikan mu’jizat Nabi Musa as. (
ketika tongkat Nabi Musa as. menjadi ular besar ). Sikap ini didasari oleh
ketidakpercayaan, kebencian dan iri hati.
b. Merupakan
bukti kekuasaan Allah swt., sedang Nabi saw. hanyalah seorang “hamba”.
a) Dalam
surat Al-Isro’ ayat 1 diterangkan bahwa Allah swt. yang meng-Isro’ Mi’roj-kan
Nabi Muhammad saw, bukan kemauan Nabi sendiri dan segala sesuatunya
dipersiapkan dan diawasi oleh Allah swt.
b) Secara
fisik, sebelum berangkat telah diadakan penyesuaian oleh malaikat Jibril, sebab
akan menempuh perjalanan melintasi 2 alam, alam nyata dan alam ghaib.
c) Kalau
dilihat, bahwa Isro’ Mi’roj merupakan kehendak Allah swt., maka tidak ada
alasan bagi seseorang untuk tidak
mempercayainya. Allah swt. yang menciptakan alam, dan Dia pula yang dapat
mengatur dan menundukkan alam.
c. Merupakan peristiwa
luar biasa (mu’jizat), ini dapat dilihat dari:
a) Persiapan
diri Nabi saw. sebelum berangkat ( persiapan yang dilakukan oleh malaikat
Jibril terhadap diri Nabi saw.)
b) Kecepatan perjalanannya,
yang digambarkan dengan kata “lailan” ( sedikit dari malam, kira-kira 3-4 jam )
c) Daerah
perjalanan isro’ mi’roj yang terdiri dari :
1)
Alamul Mulk, yaitu dari Baitullah menuju
Baitul Muqaddas. Alamul Mulk, adalah alam nyata, alam yang dapat
dibuktikan keberadaannya oleh kemampuan panca indera (daerah akal)
2) Alamul
Malakut (
alam yang samar-samar bagi manusia ) yaitu dari Baitul Muqaddas (Masjidil Aqsha
) ke Sidratul Muntaha.
3)
Alamul Jabarut ( alam rahasia ), yaitu dari
Sidratul Muntaha ke ‘Arsy
4)
Alamul Izzah ( alam rahasia, rahasianya
rahasia ), yaitu alam yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, yakni dari
‘arsy sampai ke hadirat Allah swt.
Alamul
Malakut, Jabaraut dan Alamul Izzah, adalah alam ghaib yang tidak bisa
dibuktikan keberadaannya oleh kemampuan panca indera manusia.Tentang yang ghaib
ini, manusia hanya dapat mengetahui dari pemberitahuan Allah swt. dan RasulNya.
(Daerah mata hati
dan hanya orang-orang yang betul-betul
beriman yang percaya penuh)
d) Misi yang
terkandung dalam peristiwa isro’ mi’roj antara lain :
- Bahwa sholat 5 waktu sangat
penting (vital dan fatal), oleh sebab itu untuk menyampaikan perintah
sholat 5 waktu, Allah swt. memanggil
langsung Nabi saw ke hadiratnya. Dan bahwa manusia dapat berkomunikasi
dengan Allah swt. melalui Sholat. Hadits Nabi saw. menyatakan “Sholat itu
mi’rojnya setiap mu’min”
- Allah swt menunjukkan
tanda-tanda kebesaranNya dengan cara antara lain :
Dalam isro’ mi’roj Nabi saw.
bertemu dengan Nabi-nabi sebelumnya.
Allah swt. berkenan
memperlihatkan surga dan neraka
Nabi saw. menyaksikan wujud
asli malaikat
Munajatnya Nabi saw dengan
Allah swt. ini yang disebut dengan alam Izzah.
Demikian, mudah-mudahan
pokok-pokok pikiran ini dapat membantu memahami isro’ mi’roj dalam arti yang
sebenarnya sesuai dengan maksud yang diinginkan oleh syari’at Islam.
Sehingga dalam setiap
kali mengadakan peringatan Isro’ Mi’roj akan mengarah pada :
Mempertebal dan
memperkuat iman
Membina umat dengan amal
shalih
Memperkuat posisi,
potensi dan eksistensi Agama Islam
Menunjang Pembangunan
Manusia Seutuhnya.
No comments:
Post a Comment